rangkaian bulan menuai kisah klasik ku
di kehidupan yang kaku dan tak berujung
mendatangkan sesosok bintang tamu dalam hatiku
membuka mataku tak semula terpejam
tersenyum dengan sapa lembut
mendekat dengan gontai langkah halus
menderap ke arahku semakin nyata
mmengenalkanku dunia yang baru
terjal juga licin membeku
seuntai senyumnya selalu dia berikan
diam tak berkata dan berpikir
aku memuculkan senyuman hampa
dia menuntunku dalam kelam suram
mataku tak terpejam menatapnya
kakipun terus berjalan
sampai pada saatnya aku terjatuh
uluran tangannya menggapaiku
secara singkat waktu membawaku pergi
akubingung mencarinya
aku takut dia meninggalkanku
aku tak mau sendiri disini
kegilaan dalam diriku mulai menjadi
hariku terasa sunyi tanpa senyuman itu
alangkah kejamnya dia muncul hilang begitu saja
tanpa nada tanpa suara tanpa cerita
kegelisahanjiwaku meledak
apa yang dia mau? membuatku sakitkah?
atau hanyaingin menggores luka
dengan sembilu hatiku yang tlah rapuh
tidakkah dia tahu aku sedang sendu
tidakkkah dia merasakan kuatnya cinta
cinta yang bersinar kala bersama
atau denganmudahnya dia lupakan semua nostalgia
goyahnya pikirku mengancam jiwaku
tetes nya air mata mulai deras
rintihan tangis mulai mengeras
perasaan jiwa mulai risau
hati ini makin menggalau
dia acuh tak acuh
dia melangkah jauh
untuk apa lelucon ini
untuk apa cintaku ini
harus ku hapus dengan segera
sebelum ia bergegasmerajalela
lenyapkan semua ini dari hadapku
kalaupun kau kembali
ingat aku tak bisa kembali
No comments:
Post a Comment